Persiapan Real Madrid menghadapi musim 2023/24 yang sangat dinanti-nantikan telah mengalami beberapa masalah di sepanjang jalan

Persiapan Real Madrid menghadapi musim 2023/24 yang sangat dinanti-nantikan telah mengalami beberapa masalah di sepanjang jalan. Meninggalkan para pendukung setianya merasa sedikit cemas. Pertandingan persahabatan terakhir melawan raksasa Italia, Juventus, di Orlando berakhir dengan kekalahan menyakitkan 3-1 bagi raksasa Spanyol ini. Yang menyusul kekalahan mengecewakan 3-0 dari rival abadi, Barcelona, hanya beberapa hari sebelumnya.

Pertandingan melawan Juventus dimulai dengan kurang mulus, dengan Real Madrid kebobolan gol di menit pertama. Moise Keane memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Weston McKennie yang mengenai tiang. Pukulan awal ini mengungkapkan beberapa kerentanan pertahanan dalam skuat Carlo Ancelotti. Dan Juventus dengan lihai memanfaatkan celah di lini belakang, menambahkan dua gol lagi melalui Tim Weah dan Dusan Vlahovic.

Masalah di Pertahanan Real

Cara Juventus mencetak gol-gol mereka menimbulkan pertanyaan tentang organisasi pertahanan Real Madrid. Absennya Aurelien Tchouameni di lini tengah sangat terasa. Dan kecenderungan bek sayap untuk maju tinggi ke serangan mengekspos tim ini terhadap serangan balik lawan.

Meskipun Real Madrid berhasil memperkecil kedudukan sebelum paruh pertandingan berakhir berkat aksi solo impresif Vinicius. Kepiawaian mereka dalam menyerang terlihat tersendat oleh dinding kokoh kiper Juventus, Wojciech Szczesny. Peluang-peluang yang terlewatkan oleh penyerang Joselu semakin memperbesar frustrasi mereka dalam menyelesaikan peluang. Ketidakmampuan dalam menyelesaikan peluang ini juga terlihat dalam pertemuan sebelumnya melawan Barcelona, menegaskan perlunya penajaman efisiensi serangan mereka.

Menambah kekecewaan, Real Madrid merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang kontroversial. Sebuah pelanggaran terhadap pemain Juventus terjadi di dalam kotak penalti Juventus. Namun tendangan bebas yang diberikan ditempatkan di luar kotak penalti. Menghalangi Real Madrid dari mendapatkan hadiah penalti dan kesempatan untuk menyamakan skor. Absennya teknologi VAR di Camping World Stadium mencegah pengkajian dan koreksi keputusan tersebut.

Hasil kontras di pra-musim, termasuk kemenangan melawan AC Milan dan Manchester United, telah memunculkan reaksi bervariasi di kalangan pendukung Madridista, yang kini merenungkan kesiapan tim untuk bersaing di level tertinggi di musim mendatang.

Juventus Tangguh

Di sisi lain, Juventus dapat berbangga atas penampilan mereka yang tangguh, terutama mengingat fase transisi mereka tanpa kompetisi Eropa. Meskipun pertandingan melawan Barcelona dibatalkan karena virus yang menyerang pihak Spanyol. Juventus berhasil meraih hasil imbang menghadapi AC Milan dan mengakhiri tur mereka dengan kemenangan bergengsi melawan tim Real Madrid yang tangguh.

Seiring dengan berakhirnya pra-musim untuk kedua klub, Real Madrid harus menggunakan periode penting ini untuk mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan dalam ketangguhan pertahanan dan efisiensi serangan mereka. Dengan musim La Liga sudah di depan mata, laga pembuka mereka melawan Athletic Club pada tanggal 12 Agustus akan menuntut penampilan yang lebih terasah. Begitu pula dengan Juventus yang perlu menyempurnakan taktik mereka menjelang pertandingan pembuka Serie A melawan Udinese pada tanggal 20 Agustus.

Hasil pra-musim mungkin tidak selalu mencerminkan potensi sebenarnya dari sebuah tim, namun memberikan platform penting untuk penilaian diri dan penyempurnaan. Dengan skuat yang dipenuhi talenta dan pengalaman, Real Madrid memiliki kapasitas untuk bangkit dan menjadi pesaing serius dalam merebut gelar La Liga begitu musim kompetitif dimulai. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah masalah awal ini akan menjadi penyemangat determinasi mereka atau hanya menjadi fase sementara dalam perjalanan Real Madrid menuju kesuksesan.

By MycinQ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *